HUBUNGI KAMI SEGERA !! WA 082284514716 || BBM D09B6DD9

Azan !! Putra Kapur IX






Azwar Chesputra  - Yunirwan Khatib atau di singkat AZAN
Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota dari Kapur IX dengan No urut 4.

Azwar Chesputra, ,merupakan putra asli Urang Awak Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota. Pria kelahiran 21 Agustus 1963 tersebut, semenjak kecil dibesarkan dari keluarga petani di Kecamatan Kapur IX. Meski hidup apa adanya, Azwar Chesputra tak pernah mengeluh setiap menjalani aktifitas sehari-hari.

Yang paling menyedihkan, ketika dirinya duduk di bangku SMP di Kecamatan Pangkalan. Karena keterbatasan ekonomi, dirinya rela berjalan kaki dengan menelusuri jalan tanah di kawasan hutan hingga 45 kilometer.

Perjalan sejauh itu, terpaksa dilakukan Azwar untuk pergi ke sekolah demi menuntut ilmu. “Saya SD dan SMP di kampung. Kemudian, SMA baru ke Kota Payakumbuh. Yakni di SMAN 2 Payakumbuh. Waktu duduk di SMP, saya harus berjalan kaki hingga 45 kilometer dari rumah ke sekolah. Jalan sepi dan di kawasan hutan. Saat itu kendaraan tidak ada dan kehidupan keluarga juga hanya sebagai petani,”terang Azwar Chesputra.

Setamat dari SMAN 2 Payakumbuh, Azwar Chesputra mencoba mengadu nasib ke pulau jawa sambil melanjutkan pendidikan. Dirinya mencoba untuk berjualan sepatu di kaki lima untuk mencari uang pembayar kuliah demi masa depan dirinya.


Sebagai seorang pedagang, darisana lah Azwar Chesputra mulai bergaul dan akhirnya memiliki relasi yang cukup kuat. Berkat sabar, bekerja keras dan kemauan diri, itu lah yang dilakukan Azwar hingga jadi orang besar saat ini.

Ditingkat elit ataupun petinggi-petinggi, siapa yang tak kenal dengan Azwar Ches. Tak hanya di Sumbar apalagi di Kabupaten Limapuluh Kota, hingga ditingkat nasional, sosoknya tidak asing lagi.

Selain memiliki berbagai perusahaan skala nasional, suami dari Komariah tersebut dikenal sebagai politisi senior di Sumbar maupun Riau. Azwar memulai karir politiknya pada era Reformasi lalu.
Saat itu, pada usia muda, dirinya memberanikan diri untuk jadi Bupati Limapuluh Kota. Saat itu juga, pemilihan bupati masih dipilih oleh DPRD. Untuk memuluakan niatnya itu, Azwar pun berupaya menjalin komunikasi antar pengurus partai.

Seiring waktu, Azwar pun sadar. Azwar menyadari dirinya masih tergolong muda dan belum memiliki pengalaman banyak pada bidang politik, akhirnya dia menarik kembali niatnya itu.

Setelah tidak jadi mencalonkan diri, akhirnya Azwar memutuskan diri untuk merantau lagi ke daerah terangga, Propinsi Riau. Di Riau, selain jadi pimpinan berbagai perusahaan, Azwar juga terus belajar politik dengan teman dan senior-seniornya.

Bertahun-tahun menetap di Riau, ternyata upaya Azwar untuk belajar berpolitik barhasil dilakukan. Azwar terbilang cukup cerdas untuk berpolitik. Ia juga termasuk orang beruntung. Pasalnya, meski dibesarkan di Sumbar, tetapi ia mampu meyakinkan puluhan ribu masyarakat Riau hingga menghantarkan dirinya ke gedung parlemen di pusat.

Pada saat Pemilihan Legislatif 2004 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau, mengumpulkan 37.126 suara dan berhasil duduk di kursi DPR RI. Pada saat itu, Azwar adalah salah seorang di antara tiga politisi dari Partai Golkar yang mendapatkan kursi di parlemen.

Selama jadi anggota DPR-RI periode 2004-2009, meski dari daerah pemilihan Riau, tetapi Azwar tidak melupakan kampung halamannya. Berbagai program pembangunan yang bersumber dari APBN, turut di bawa ke Propinsi Sumbar. Terutama di Kabupaten Limapuluh Kota, Azwar telah banyak memperjuangkan pembangunan bagi masyarakat. Seperti jalan, jembatan, sektor pertanian dan peternakan.

Pada bidang organisasi, Azwar sudah memulai sejak di bangku SMA hingga mahasiswa dengan aktif di organisasi sekolah maupun internal kampus. Azwar juga merupakan pencetus pertama berdirinya Ikatan Alumni Kampus Flamboyan (Ikaflas) atau komunitas alumni dari SMAN 2 Kota Payakumbuh.

Beberapa organisasi yang pernah diikuti Azwar adalah sebagai Ketua DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan berbagai organisasi lainnya.

Meski banyak menghabiskan waktu di rantau, tetapi Azwar tidak pernah melupakan kampung halamannya. Hampir setiap bulan, Azwar selalu pulang kampung untuk melihat kondisi sanak famili di kampung. Tak hanya itu saja, Azwar juga sering memanfaatkan berkeliling Limapuluh Kota ketika berada di kampung halaman.

Dari awal, Azwar Chesputra memang tidak berkeinginan untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Limapuluh Kota. Malahan, dirinya lebih memberikan kesempatan dan dukungan kepada tokoh-tokoh Limapuluh Kota untuk jadi bupati kedepan. Seiring dengan waktu, karena adanya desakan yang kuat datang dari masyarakat serta dari politisi di Kabupaten Limapuluh Kota, Azwar masih berpikir panjang untuk jadi bupati.

Sebelum memutuskan diri untuk ikut Pilkada, Azwar sempat turut ke masyarakat dan melihat kondisi daerah. Setelah mengetahui kondisi sebenarnya dari Kabupaten Limapuluh Kota yang memang jauh tertinggal dari daerah lain, membuat Azwar jadi prihatin.

Dengan kondisi tersebut, akhirnya jiwa Azwar Chesputra terpanggil untuk melakukan perubahan bagi Kabupaten Limapuluh Kota kedepan.

kames wara pursia
H. Azwar Chesputra, SE adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia. Ia duduk di kursi DPR-RI dari Fraksi Partai Golkar melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Riau dengan mengantongi 37.126 suara dalam Pemilu Legislatif 2004. Azwar adalah salah seorang di antara tiga orang politisi dari Partai Golkar yang mendapatkan kursi di parlemen.
Azwar Chesputra yang juga merupakan Direktur Utama PT Sikai Putra Riau Mandiri ini telah aktif berpolitik sejak masa mahasiswa dengan menjadi aktivis kampus. Beberapa posisi penting di organisasi pernah dipegangnya, diantaranya sebagai Ketua DPPAngkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan lain-lain.
 
Dengan adanya dorongan yang kuat dari masyarakat, didukung oleh para politisi dan panggilan jiwa yang kuat, Azwar pun memberanikan diri maju sebagai calon bupati Limapuluh Kota.Saat ini azwar ches putra maju sebagai calon bupati Limapuluh Kota Periode 2015-2020 bersama Yunirwan Khatib
Niat Azwar Chesputra untuk memimpin Kabupaten Limapuluh Kota, kian semakin jelas. Setelah mendaftarkan diri di KPU sebagai calon Bupati Limapuluh Kota, mantan anggota DPR-RI periode 2004-2009 tersebut sudah merencanakan strategis pembangunan untuk Kabupaten Limapuluh Kota kedepan. 

Diantarannya bakal  menjadikan Harau Pusat Wisata Sumbar, juga turut melanjutkan pembangunan Bandara Piobang serta mendirikan pasar modern di aset Kabupaten Limapuluh Kota yang berada  di pusat Kota Payakumbuh. “Kita prihatin melihat kondisi Kabupaten Limapuluh Kota saat ini. Banyak potensi daerah malah tidak terkelola dengan baik. Untuk itu saya berniat untuk maju sebagai bupati kedepan,”ujar Azwar Chesputra saat pendaftaran di KPU setempat, Selasa (28/7) kemarin.

Kedepan, ujar Azwar, potensi daerah seperti objek wisata Lembah Harau harus dijadikan tujuan wisata utama skala internasional dengan menyulapnya jadi taman safari modern di Indonesia. Azwar Chesputra yang dikenal memiliki jaringan luas dengan pengusaha skala besar tersebut, nantinya menyerahkan kawasan Lembah Harau kepada investor dalam mendongkrat pendapatan daerah.
“Apabila potensi ini dikelola dengan professional, kita yakin Limapuluh Kota bakal jauh lebih maju. Dalam kawasan Lembah Harau memiliki fasilitas wisata yang lengkap seperti yang ada di Singapura. Sehingga, dengan demikian masyarakat bisa hidup jauh sejahtera dari saat ini,”ungkapnya.

Terwujudnya hal tersebut, Azwar Chesputra juga berencana menfungsikan kembali Bandara Piobang di Kecamatan Payakumbuh sebagai fasilitas penghubung jalur udara antara daerah di Indonesia.
Disamping itu, pembangunan kembali Bandara Piobang, merupakan kebutuhan wajib bagi Sumbar. Seperti jauhnya jarak bandara yang ada saat ini sehingga sangat memakan waktu yang banyak. Terutama di daerah Limapuluh Kota, Payakumbuh, Bukittinggi, Agam, Sawahlunto, Dhamasraya, Sijunjung, Tanah Datar serta Padang Panjang.  

Selain itu , Azwar Chesputra akan mempertahankan aset Limapuluh Kota yang ada di Kota Payakumbuh dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti mendirikan pasar modern 7 lantai. “Kita sudah berbicara dengan walikota Payakumbuh, aset yang disana nantinya akan dibangun mall 7 lantai. Disana, nantinya sebagai pusat perekonomian masyarakat. Selain itu, pasar Sarilamak turut ditata kembali kea rah yang lebih baik,”tukuk Azwar Chesputra.

Peternakan turut menjadikan perhatian khusus putra Kapur IX tersebut. "Nantinya Limapuluh Kota jadi sentral sapi untuk regional Sumatera,"katanya.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Azan !! Putra Kapur IX"

Post a Comment